LGBT Menurut Jonru Dalam Analogi Air Mancur

Maka jika engkau ingin hidup bahagia, cobalah mengikuti hukum alam. Menikah dengan lawan jenis. Jika merasa tidak bisa, tak tertarik pada lawan jenis, saya hanya ingin mengatakan satu hal; TAK ADA YANG TAK MUNGKIN BAGI ALLAH. JIka engkau percaya padaNya, maka mintalah pertolonganNya. DIA akan membantumu, jika engkau memang serius ingin berubah. (Jonru Ginting, 4 Juli 2015 pukul 22:19 : Facebook)Tulisan diatas adalah murni tulisan Jonru Ginting pada tanggal 4 Juli pukul 22:19 melalui akun facebook-nya, hal yang paling membuat saya bahagia adalah ketika Bang Jonru berani mengambil sikap untuk meng-analogi sesuatu, dan dalam bahasan ini Jonru memakai air mancur sebagai analogi LGBT, terang saja saya juga harus ikut mengapresiasi ihwal air mancur LGBT ala Jonru ini, mengingat saya sangat demen dengan analogi.

Seedbacklink affiliate

Tentang LGBT dan Air Mancur. Sebenarnya, kalau manusia ingin mencapai KEBAHAGIAN SEJATI dalam hidupnya, caranya gampang saja: Patuhi Hukum Alam. Jika kita melawan hukum alam, memang awalnya bisa bahagia, tapi hanya sementara. Analoginya seperti AIR MANCUR.

Air mancur adalah sebuah seni dan teknologi yang dibuat dengan cara melawan hukum alam (gravitasi bumi). Awalnya berhasil, air bisa mengalir ke atas. Tapi pada titik tertentu, si air akan MENYERAH dan takluk pada hukum alam. Dia pun BERBALIK ARAH, “turun” menuju bumi.

Saya percaya, orang yang paling mendukung LGBT pun pasti sadar bahwa pernikahan sesama jenis itu melawan hukum alam. Tapi hawa nafsu membuat logika mereka tumpul. Adakah pasangan gay atau lesbian yang bahagia? Mungkin mereka mengaku bahagia, tapi saya YAKIN itu hanya kebahagiaan semu.

Pasangan normal saja bisa tidak bahagia, bahkan bercerai. Apalagi pasangan sejenis yang jelas-jelas melawan hukum alam. Jadi para pendukung LGBT bukan hanya bodoh. Mereka juga menipu diri sendiri, mengaku bahagia, padahal hati mereka menjerit penuh derita.

BACA: LGBT Dipandang dari Kacamata Abad

Jonru memuat unsur analogi dengan kata kunci hukum alam, hukum yang tidak bisa dirubah oleh seluruh manusia, hukum alam hanya bisa dirubah oleh sang pembuat alam sendiri. Dalam kasus ini untuk menggambarkan kekuatan hukum alam, si penulis buku “AKU TOBAT” mengambil contoh air mancur. Air mancur adalah air yang dilontarkan keatas lalu jatuh kembali ke bumi secara terus menerus. Air mancur biasa dibuat untuk menambah keindahan taman atau tempat-tempat yang mempunyai icon,  perlu pembaca ketahui bahwa air mancur sangat berbeda dengan air terjun meskipun keduanya berasal dari air.
Memang benar adanya kalau air yang dilontarkan keatas pasti kembali ke bawah, hal ini dikarenakan adanya hukum alam yang biasa disebut hukum gravitasi, gravitasi memaksa semua benda yang mempunyai masa jatuh kedalam pelukan bumi, alhasil sekuat apapun upaya manusia untuk melawan hukum alam, pada suatu ketika bisa dipastikan akan mengikuti hukum alam juga.
Lalu apa hubungannya air mancur dengan LGBT? keduanya adalah unsur yang sangat berbeda, air mancur adalah sebuah benda, dan LGBT lebih dominan pada perilaku manusia. Kalau keduanya dihubungkan secara leterlek (on teks) maka yang terjadi adalah analogi yang justru mendukung kepada para LGBT, bukankah air mancur itu menggambarkan…? 
Pembaca yang baik, ternyata Jonru memadukan air mancur dan LGBT dengan cara menyamakan sifat keduanya, sifat air yang dilontarkan ke atas jelas kontradiksi dengan hukum grafitasi, sedangkan sifat LGBT yang sekarang sudah disetujui di negara Paman Sam sana juga jelas menyalahi hukum alam, hukum yang mengharuskan umat manusia berkembang biak dengan melakukan hubungan biologis dengan lawan jenis, jadi jelas bahwa kedua unsur yang dimaksud diatas jelas sama-sama menyalahi hukum alam.
Hukum alam (Niyama Dhamma) tidak pernah membuat pengecualian terhadap perbuatan siapapun yang mencoba untuk melawannya secara sengaja, terkecuali atas kesengajaan sang pencipta alam sendiri. dikarenakan adanya netralitas dan ke-absolut-an hukum alam ini semua diwajibkan untuk mematuhinya, dan apabila melakukan hal sebaliknya bisa dipastikan akan mendapatkan akibat dari sebab yang telah diciptakan sendiri.
LGBT bukanlah kodrat, melainkan hasil rekayasa hubungan yang menyimpang (magnet tidak menerima sesama kutub) hasil pemikiran manusia, dalam ilmu psikologi dianggap sebagai sikap dan sifat yang menyimpang, dalam ilmu kedokteran juga dianggap sebagai hubungan seks yang menyimpang, dalam ilmu sosial juga dianggap sebagai hubungan sosial yang menyimpang, dalam ilmu agama islam malah dianggap haram. oleh karena itu apakah bisa manusia yang dianggap sebagai homo sapien malah melakukan hubungan homo seksual? jika itu terjadi pada diri kamu, segeralah memikirkan-nya dengan sangat bijak. ojo keburu nafsu gan.
Share your love

Update Artikel

Masukkan alamat email Anda di bawah ini untuk berlangganan artikel saya.

Tinggalkan Balasan