Asas Pemilu – Seperti kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah negara yang menganut sistem Demokrasi dalam menjalankan roda pemerintahannya. Di Indonesia sendiri sistem yang dianut secara khusus adalah sistem Demokrasi Pancasila. Ciri umum dari negara Demokrasi adalah melangsungkan Pemilu dengan asas LUBER atau Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia. Asas LUBER dalam pelaksanaan Pemilu di Indonesia sudah ada sejak masa Orde Baru. Kemudian asas ini disempurnakan setelah masa Reformasi dengan menambahkan JURDIL atau Jujur dan Adil.
Lalu apa dan bagaimana sebenarnya penjelasan dari asas Pemilu yang LUBER JURDIL tersebut. Di bawah ini kami akan mencoba menjelaskan secara singkat mengenai masing-masing asas pemilu tersebut, simak ya.
Asas Pemilihan Umum
1. Langsung
Asas yang pertama adalah Langsung. Langsung dalam konteks asas pemilu di sini artinya adalah bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan secara langsung, atau dengan kata lain tidak boleh diwakilkan. Kenapa demikian, karena hal ini ditujukan untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Selain itu juga sebagai cara mengedukasi masyarakat agar masyarakat bisa berperan aktif dalam even demokrasi ini.
2. Umum
Asas selanjutnya adalah Umum. Yang dimaksud dengan umum di sini adalah bahwa Pemilu yang dilaksanakan di Indonesia harus bersifat umum. Artinya pemilu bisa diikuti oleh siapa saja tanpa terkecuali bagi setiap rakyat Indonesia yang sudah memenuhi syarat dan memiliki hak pilih untuk menyalurkan suaranya dalam perhelatan Pemilu. Maka dari itu, tidak ada perkecualian di sini, semua orang bisa memberikan hak pilihannya pada siapapun yang ia anggap bisa menyalurkan aspirasinya.
3. Bebas
Asas Pemilu berikutnya adalah Bebas. Artinya adalah bahwa setiap pemilih memiliki kebebasan penuh dalam menentukan pilihannya. Peilih dalam menentukan pilihannya harus dilaksanakan dengan tanpa adanya paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Pemilih bebas menentukan pilihannya yang dia anggap terbaik dalam menyalurkan aspirasinya tanpa adanya intervensi dari berbagai pihak. Hak pilih adalah hak yang sangat dilindungi dalam masyarakat Demokrasi karena satu suara bisa memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam pemilu.
4. Rahasia
Asas pemilu selanjutnya adalah Rahasia. Rahasia artinya adalah bahwa setiap suara yang diberikan oleh setiap pemilih sifatnya adalah rahasia dan tertutup. Pilihan dari pemilih tidak boleh diketahui oleh siapapun kecuali dirinya sendiri. Ini penting sekali, karena untuk menghindari dan meminimalisir kemungkinan timbulnya konflik dari pemilih satu dengan pemilih yang lainnya. Selain itu, memilih pilihan adalah privasi bagi setiap pemilih yang tidak boleh ada campur tangan dari pihak lain.
5. Jujur
Jujur adalah asas pemilu berikutnya. Jujur dalam hal ini adalah bahwa pemilu yang baik adalah pemilu yang didasarkan dengan demokrasi dan dilaksanakan sesuai dengan aturan perundangan yang sudah ditentukan. Tanpa adanya asas jujur, maka pemilu yang demokratis tentunya akan sangat sulit diwujudkan dalam negara Demokrasi.
6. Adil
Asas pemilu terakhir adalah Adil. Adil di sini memiliki arti bahwa setiap peserta pemilu dan pemilih dalam pemilu harus diperlakukan sama, tidak ada diskriminasi. Asas ini harus berjalan dengan baik agar tidak ada pengistimewaan terhadap salah satu atau dua baik pemilih maupun peserta pemilu.
Itulah asas pemilu di Indonesia yang perlu kita pahami bersama. Di Indonesia sendiri pemilu sudah berlangsung 11 kali. Sejak dari pemilu pertama Indonesia pada tahun 1955 sampai pada pemilu 2014 kemarin.
Sejarah Pemilu 1955 sendiri banyak disebut sebagai pemilu yang paling demokratis sepanjang perjalanan pemilu di Indonesia. Kalau kalian sendiri bagaimana, sudah pernah mengikuti proses pemilu, atau justru selalu golput? Hehehe….
Disclaimer:
Artikel ini dibuat oleh Novita Wardani (penulis tamu). Segala materi yang ada di dalamnya bukan tanggung jawab mastrigus.com. Ingin menjadi penulis tamu di blog ini? Silakan kirim artikel melalui email [email protected]
