Nasi pecel mbah suti, bukan nasi pecel sembarangan yang bisa didapatkan dengan mudah, butuh perjuangan ekstra agar kita bisa menikmati nasi pecel ini. Bagaimana tidak, konon katanya hanya para manusia nokturnal lah yang bisa menikmati nasi pecel ini, oleh karenanya mastrigus.com menjadikan warung nasi pecel mbah suti ini sebagai salah satu kekayaan kuliner di Kabupaten Trenggalek yang harus dipertahankan.
Untuk membuktikan kebenaran kabar ini sengaja mastrigus.com menyambangi warung mbah suti agar tidak terus terusan penasaran, dengan bekal keberanian seadanya dan niat kuat untuk ikut merasakan nasi pecel mbah suti. Tepat jam 23.30 wib saya pun berangkat menuju ke sana dengan membawa secarik kertas berisi alamat tempatnya, kira kira alamatnya di kelurahan ngantru kecamatan trenggalek, tepat sebelah barat daya alun alun kota trenggalek, kode posnya 66311. Dinginnya angin malan dan kesunyian menejlang tengah malam tidak membuat saya takut agar bisa sampai disana.
Sesampainya di warung nasi pecel mbah suti (udah pasti tahu karena ada spanduk yang bertuliskan pecel mbah suti) ternyata masih sangat sepi, belum ada aktifitas penjual, dan saya juga tidak menemui para manusia nokturnal. Mungkin saja isu tersebut hanya hoak semata, hoak itu berita bohong kawan. Disaat sedang memikirkan tentang kebenaran cerita orang orang tersebut, tiba-tiba datang bayangan hitam besar dari belakang, tentu saya tidak kaget, karena saya tahu kalau dia itu manusia, hehehe.
“Belum buka to pak?” tanyaku. Orang itu malah menjawab ini “masih kepagian mas…” PAGI? hampir jam 00.00 wib tapi masih dibilang kepagian, berarti kabar yang menyebutkan bahwa warung ini banyak didatangai manusia nokturnal sudah mendekati kebenaran, itu asumsiku. Okelah dari pada bolak balik, mending saya tunggu, sampai jam 01.00 wib.
Dan ternyata benar bro, sekitar jam 01.00 warung suda dibuka, bertepatan dengan itu datang berbondong-bondong bayangan hitam dari arah barat dan timur, rame lagi. ya asal kalian tahu, bayanagan itu tercipta dari sorotan lampu yang mengenai para manusia nokturnal. oh ya siapa sih manusia nokturnal itu.
Dalam presepsiku, seseorang yang selalu tidak menggunakan waktu malamnya untuk menarik selimut dan tidur istirahat adalah orang orang yang terjangkit wabah kalong (kelelawar tapi gede), Kalong itu kan juga termasuk makluk nokturnal, diartikan sebagai makluk yang aktifitasnya dimalam hari, seperti saya ini loh. dan Mbah Suti memanfaatkan fenomena ini untuk membuka warung lain dari pada yang lain, buka mulai jam 00.00 wib sampai pagi. meskipun begitu pelanggannya masih tetap ada sejak tahun 1970 (mohon dikoreksi jika tahunnya salah).
Warungnya sederhana dan memasyarakat, cocok untuk kalangan tua dan muda, nasi pecelnya di kemas dengan bungkus tradisional berupa daun pisang tanpa piring. porsinya tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit, kalau saya menyebutnya pas. dengan campuran nasi, sambal pecel, sayur-sayuran, tempe goreng, rempeyek dan lauk pauk sesuka hati, ada pepes ikan laut, ada lele goreng, ada telur puyuh dan lain lain. minumnya bisa es teh, teh anget, kopi, air putih, meskipun banyak namusia nokturnal namun mbah suti tidak menyediakan darah lo, karena sebenarnya para manusia nokturnal ini adalah orang orang yang mempunyai banyak aktifitas di malam hari yang kebetulan sedang kelaparan.