Persoalan sepele namun serius baru-baru ini mulai muncul di antara kita yang tanpa disadari bisa membuat seseorang atau banyak orang merasa dirugikan atau dibuat malu sedangkan untuk sebagian orang malah menganggap dirinya paling ter up to date mengenai suatu peristiwa yang sedang terjadi di suatu wilayah, bahkan tanpa berpikir panjang sebagian orang mempublikasikan foto yang sebenarnya disebut aib melalui media sosial sehingga ribuan bahkan jutaan orang menjadi tau akan aib tersebut, persoalan yang saya maksud disini adalah persoalan terlalu ringan-nya seseorang dalam membeberkan aib saudaranya di berbagai media sosial.
Tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan gadget berupa smartphone menjadikan manusia lebih mudah dalam memperoleh informasi dan memberikan informasi kepada orang lain tanpa harus mengeluarkan keringat. Kemudahan tersebut memang merupakan kesengajaan yang dibuat oleh para orang jenius untuk menciptakan barang elektronik berupa smartphone, tujuannya adalah untuk mencari untung serta untuk membantu manusia dala berkomunikasi. Saya pun juga ikut merasakan apa yang menjadi tujuan si pembuat ini, yaitu kemudahan berkomunikasi.
Hal paling mendasar yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas dengan mudah adalah dalam menggunakan media sosial yang bernama Facebook. Facebook merupakan sarana berkomunikasi antar sesama manusia yang selain gratis digunakan juga mudah untuk dioperasikan, hampir seluruh gadget smartphone yang digunakan manusia bisa dipastikan terdapat aplikasi facebook. Dan karena kemudahannya inilah pada akhirnya facebook banyak digunakan untuk mengumbar aib seseorang, tanpa adanya filter sama sekali.
Aib ini bisa bermacam-macam jenis dan golongannya, namun yang paling marak diberitakan oleh oknum-oknum tanpa sopan santun di facebook adalah mengenai aib perselingkuhan, aib pencurian, aib kondisi orang meninggal, kejelekan orang, korupsi dan aib aib yang lain, sehingga lama kelamaan ini menjadi kebiasaan sebagian orang untuk ikut serta dalam menyebarkan aib seseorang yang seharusnya malah ditutupi. perumpamaan bagi orang seperti ini adalah MANUSIA KANIBAL, orang yang suka makan daging orang bahkan daging saudaranya sendiri. naudzubillah.
…Dan barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat kelak.” (HR. Muslim no. 2850)
Contoh kecil yang bisa saya temukan setiap hari diberanda facebook saya adalah mengenai informasi kecelakaan kendaraan bermotor melalui group yang ada difacebook, memang group facebook sangat enak untuk dibuat berbagi informasi, dan ini merupakan kemajuan kita bersama, namun pada tataran unggah ungguh sebagai seorang manusia, sangat tidak layak bagi seorang manusia melakukan publikasikan foto yang diambil dari seseorang karena kecelakan apalagi orang tersebut sudah meninggal. perlakuan seperti ini saya sebut sebagai orang yang senang narcis diatas musibah seseorang.
Pengguna facebook menjadi latah untuk mengumbar musibah saudaranya, ada orang gantung diri gambarnya diposting, ada orang tenggelam fotonya di posting, ada orang kepergok berzina fotonya di posting, ada orang kecelakaan fotonya diposting, saya merasa prihatin dengan keadaan seperti ini, meskipun itu adalah handphone nya sendiri namun yang ada didalam foto bukanlah dia sendiri.
Pada suatu hari di dekat rumah saya telah terjadi kecelakaan maut antara sepeda motor dan mobil, si pengendara sepeda motor sedang berjuang untuk bertahan hidup dibawah sepeda motor yang menimpanya, orang-orang berdatangan untuk melihat apa yang terjadi, namun yang membuat saya sangat sedih, orang-orang yang datang tersebut bukannya membantu mereka yang mengalami kecelakaan, namun dengan pedenya mengeluarkan HP dan kemudian mengambil gambar korban kecelakaan tanpa rasa risih. Karena tidak tahan, meskipun saya takut dengan darah yang mengalir dimana-mana akhirnya saya berteriak kepada orang-orang untuk segera memberikan pertolongan, dan kalian tau apa yang terjadi, dari sekitar 20 orang yang datang, hanya 5 orang saja yang bersedia membantu si korban tersebut. Sungguh parah, nilai kemanusiaan manusia masih kalah dengan HP.
Untuk itu saudaraku, marilah kita sama-sama berpikir dan prihatin, kasihanlah kepada sesama manusia, apabila mengetahui ada orang yang mengalami musibah, segeralah untuk memberikan pertolongan kepada dia, tanpa harus menunggu yang lain untuk ikut menolong, kembalikanlah kepada diri kita sendiri, jika suatu ketika musibah datang kepada diri sendiri semestinya di dalam hati sangat menginginkan pertolongan dengan segera, dan tentunya rasa sakit hati akan menghampiri apabila melihat ada orang yang lebih suka mengeluarkan kamera-nya untuk mengambil keadaanmu dan tidak segera memberikan pertolongan, maka STOP Mempublikasikan Foto Kecelakaan sekarang juga.
Share your love
Update Artikel
Masukkan alamat email Anda di bawah ini untuk berlangganan artikel saya.