Tips Membangun Rumah Impian

Memiliki rumah adalah impian setiap orang, terlebih bagi pasangan muda yang baru saja menikah, mereka sudah pasti memasukkan rencana “membeli rumah” atau “membangun rumah” dalam daftar impian.

Ini bukan impian berlebihan, Geis, jika mengingat betapa pentingnya rumah dalam kehidupan kita sebagai makhluk sosial. Dalam ilmu ekonomi pun disebutkan bahwa rumah merupakan salah satu kebutuhan primer, yang berarti sangat penting.

Namun, bagi rumah tangga baru, impian untuk bisa hidup di rumah sendiri adalah sesuatu yang jarang bisa di penuhi. Pasalnya uang yang dibutuhkan untuk membuat rumah tidaklah sedikit.

Sebagian besar keluarga muda nyaris belum bisa memenuhi impian untuk membuat rumah sendiri, terkecuali ia adalah pasangan dari keluarga kaya atau pasangan yang menunda menikah sebelum memiliki rumah.

Seedbacklink affiliate

Apalagi bagi pasangan yang ketika memutuskan menikah memakai teori life together, yaitu pasangan yang mengesampingkan kata cukup (punya uang banyak) dan menggantinya dengan semangat “apapun bersama pasangan”. Ini hampir mirip dengan saya.

Akibatnya, meski di awal-awal pernikahan pernah memimpikan punya rumah, namun kini impian itu terpendam karena alasan yang sangat klasik, bukan perkara tidak punya uang, melainkan “orang tua tidak mengizinkan membuat rumah sendiri” dalam istilah jawa disebut dengan mbakoni.

Nah, Geis, itu adalah cerita lain, jika kita masih bermimpi untuk punya rumah sendiri, jangan khawatir tentang biaya, meski kenyataannya butuh dana banyak, namun sebenarnya itu bisa diakali. Tips ini merupakan ilmu yang diajarkan oleh mbah dari mbahnya mbah.

Seedbacklink affiliate

Tips Membangun Rumah Dengan Uang Pas-Pasan

Katakanlah kita ingin membangun rumah, setelah dihitung-hitung, ternyata menghabiskan anggaran sebesar 200 juta. Sedangkan tabungan kita belum cukup, pun gaji bulanan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurut cerita kakek saya, jika ingin membangun rumah gedong (tipe permanent yang memakai pasir semen dan batu bata), jika tidak punya uang banyak, lebih baik dibangun secara bertahap.
Yang terpenting di sini bukan pada proses pengerjaan pendirian rumah, melainkan proses pengumpulan material yang akan digunakan untuk membangun rumah.
Lakukan pengumpulan material secara bertahap, supaya tidak memberatkan keuangan. Dan yang terpenting, kumpulkan material yang tahan lama, semisal batu, batu bata, pasir, kayu, genteng, besi dll.
Pas dapat arisan, pakailah untuk membeli material. Intinya uang-uang yang kita dapatkan supaya bisa nyantol, lebih baik dibelikan material sesuai kebutuhan. Karena, bagi yang sulit menyimpan uangnya dalam tabungan, cara ini lebih efektif supaya tidak tergoda untuk mengambil uang dan menggunakannya untuk keperluan yang tidak penting.
Meski lama, namun ini tidak memberatkan keuangan. Prinsipnya adalah, sedikit-dikit lama-lama menjadi rumah. Jadi begitu, Geis. 
Share your love

Update Artikel

Masukkan alamat email Anda di bawah ini untuk berlangganan artikel saya.

Tinggalkan Balasan