Suatu ketika saya dimintai bantuan oleh 2 orang teman untuk membuatkan akun adsense di blog yang baru saja dibuat, kira-kira blog tersebut belum sampai berumur satu bulan.
Namun meski blog yang dibuat tersebut masih tergolong baru, jika dilihat dari isi konten, telah diisi sesuai dengan kaidah google. Saya merekomendasikan kepada teman tersebut untuk membuat konten bagus.
Dan hasilnya, tidak sampai 2 jam paska saya mendaftarkan blog tersebut, Google langsung menerima permohonan tersebut dan menghadiahinya dengan akun google full approved.
Tentu, rasa senang bukan kepalang hadir menghiasi wajah kedua teman saya. Mereka senang, karena sebelumnya saya menceritakan bahwa untuk mendapatkan akun adsense, harus gigih dan sabar. Saya sampaikan juga bahwa saya ditolak 10 kali hingga akhirnya diterima.
Baca juga: Daftar Adsense Memakai AMP HTML Langsung Disetujui
Script iklan lalu dipasang di blog mereka, dan otomatis iklan langsung tayang di blog mereka. Sungguh bagi saya pribadi, ini adalah pekerjaan yang sangat mudah jika dibandingkan dengan apa yang telah saya lakukan dahulu.
Karena blog mereka masih baru, untuk bisa menghasilkan dollar receh, bukan pekerjaan yang mudah untuk dilakukan.
Secara sederhana dapat kita pahami bahwa, penghasilan dari adsense sangat berkorelasi dengan jumlah pengunjung.
Pengunjung adalah kunci utama untuk dapat menghasilkan dollar dari blog. Jika pengunjung tidak ada, sudah dipastikan bahwa kita tidak akan mendapatkan uang dari blog.
Oleh karena itu, setiap blogger selalu berlomba-lomba mendapatkan trafik blog (pengunjung) sebanyak-banyaknya, dengan cara yang telah dikuasai masing-masing blog. Baik dengan memakai metode blogger hitam atau metode blogger putih.
Oh ya, untuk melengkapi cerita ini, akan saya tambahi penjelasan tentang beberapa jenis pengunjung berdasarkan bagaimana asalnya.
Jenis-Jenis Pengunjung Blog
Ada beberapa macam pengunjung yang mengunjungi blog kita, berdasarkan bagaimana ia sampai di halaman blog. Google Analytic telah memberi nama bagi para pengunjung ini, antara lain:
1. Direct Traffic
2. Referral Traffic
Diterjemahkan sebagai pengunjung yang sampai pada halaman blog melalui link aktif yang tertanam di blog milik orang lain.
Saat user mengklik alamat url aktif milik kita yang tertanam di blog orang lain, maka Google Analytic mencatatnya sebagai referral trafik.
Sebagai contoh, saya menulis di blog Kompi Ajaib dengan membubuhkan alamat blog saya, kemudian, karena pembaca di blog Kompi Ajaib penasaran atau ingin mengetahui siapa saya, maka pengunjung Kompi Ajaib mengklik url dan langsung tertuju ke blog saya. Nah, bagi saya, pengunjung tersebut masuk kategori referral trafik.
3. Organic Search
4. Social Traffic
Saya baru saja menulis sebuah artikel di blog mastrigus.com, lantas setelah selesai menulis saya langsung mempostingnya. Setelah itu saya menyebarkan link artikel di facebook dan twitter.
Dari hasil post tautan di media sosial tersebut, ada beberapa teman yang membuka artikel melalui link yang telah disebar dan berakhir di halaman blog.mastrigus.com.
Google Analytic, menyebut pengunjung blog yang berasal dari tautan media sosial ini, sebagai Social Traffic. Adalah pengunjung yang berasal dari media sosial.
5. Paid Search
- Karena pengunjung lebih banyak datang dari media sosial. Sehingga riskan mengundang teman-teman kita untuk membuka blog tersebut sekaligus mengklik iklan yang ada di dalamnya. Nah jika itu sering dilakukan, bisa jadi google mencatat IP teman kita tersebut, dan menduga adanya kecurangan klik pada iklan dari IP yang sama.
- Saya berpendapat jika Akun Google Adsense baru riskan terhadap pemblokiran jika menyalahi kebijakan google. Saya pernah memakai akun adsense teman yang didaftarkannya pada tahun 2009. Saya pernah memakainya di blog yang menurut kacamata kebijakan google, sangat menyalahi aturan. Namun google tidak memberikan peringatan apa-apa dan malah bisa cair setiap bulan.