Cara Mengusir Lalat. Entah kenapa, setiap kali musim mangga, lalat selalu berdatangan. Selain pada musim mangga, lalat mendatangi rumah-rumah saat musim buah dan juga musim hujan. Keberadaannya juga sebagai penanda akan terjadinya musim mencret alias murus alias muntaber.
Saya tidak perlu menjelaskan tentang lalat. Semua orang tahu apa itu lalat, di daerah saya tinggal, lalat disebut dengan laler. Meski ia adalah hewan kecil, namun memiliki kemampuan terbang yang lihai.
Karena keahliannya dalam terbang inilah, lalat sangat sulit untuk ditangkap. Jalan satu-satunya untuk menghalau kedatangannya adalah dengan mengusirnya atau dengan menangkapnya dengan benda yang didesain untuk mengusir lalat.
Saat artikel ini saya tulis, lalat telah menyerbu rumah, meski serbuannya tidak seperti serbuan air hujan, namun cukup membuat jengkel seisi rumah. Bagaimana tidak, lalat tidak punya etika sama sekali, ia menghinggapi apa saja yang ia anggap bahan makanan, atau tempat yang cocok untuk bertelur.
Misalnya ada kopi di meja. ia tidak segan-segan untuk meluncur dengan cepat memakai sayap aerodinamis dan menukik tepat di bibir gelas kopi yang biasa saya pakai. Kalau sampai ia bertelur di bibir gelas, apa jadinya bibir saya.
Kadang kala ia terjebur di dalam kopi dan mengobok-obok sampai ia lelah dan mati. Kalau untuk kasus yang ini saya tidak terlalu pusing. Sekalian saya celupkan lalat tersebut di dalam kopi lalu mengaduknya dan setelah itu meminum kopi.
Misteri Sayap Lalat
Nabi Muhammad bersabda:
“Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapatpenyakit dan padasayap lainnya ada obatnya”. (HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)
Dalam riwayat lain:
“Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia mengenai makananmu maka perhatikanlah lalat itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia mendahulukan racunnya dan mengakhirkan obatnya” (HR. Ahmad, Ibn Majah)
Membaca sabda Nabi Muhammad di atas saya menjadi terkagum-kagum, bagaimana bisa beliau tahu bahkan tanpa dukungan alat-alat sains yang ada di zamannya, namun beliau tahu apa yang terkandung pada sayap lalat. Saya mengimani bahwa itu adalah salah satu bukti bahwa Nabi Muhammad adalah kekasih Alloh dan beliau memiliki pengetahuan yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang di zamannya, kecuali disabdakan.
Brifeld salah seorang guru besar di Universitas Hal, Jerman pada tahun 1871 telah mengkaji terkait persoalan ini dan menyatakan bahwa ini benar. Di antara salah satu sayap lalat ada sumber penyakit namun disalah satu sayapnya juga ada obatnya.
Jika ada lalat terjebak pada makanan atau minuman maka dianjurkan mencelupkan lalat tersebut lalu membuangnya. Dengan melakukan ini maka makanan yang telah dihinggapi lalat akan menjadi netral kembali.
Universitas Colorado di Amerika pernah melakukan study yang menunjukkan bahwa lalat tidak hanya berperan sebagai penyebab penyakit melainkan juga membawa mikrobiota yang dapat bermanfaat.
Mikrobiota terdapat di dalam tubuh lalat, berupa sel yang hidup sebagai parasit di daerah perut. Sel ini berpindah-pindah untuk melengkapi siklus hidup mereka. Saat lalat dicelupkan ke dalam cairan, maka sel-sel tadi keluar dari tubulus ke cairan tersebut dan menyerang virus serta bakteri yang lain.
Maha suci Alloh atas segala firmannya dan Nabi Muhammad adalah kekasihnya. dengan penjelasan ini berarti semakin terang bahwa lalat bukanlah makhluk yang menjadi sumber penyakit saja, melainkan juga bisa menjadi penawar penyakit yang ia bawa. Sungguh benar-benar ajaib.
Cara Mengusir Lalat
Sebenarnya saya tidak benci lalat, namun hanya merasa jengkel dengan polah tingkahnya. Andai kata ia tidak suka mengganggu, saya pun juga sayang kepadanya. I love You Lalat, LOL.
Saat makan ia datang sekaan dengan berkata “plis bagi makananmu”. Bahkan saat saya tidur siang, ia hinggap di hidung, di kepala, di pipi, bahkan di bibir, oh rasanya seperti mau muntah. Kenapa lalat begitu bandel dan sekaan merasa tidak punya beban bersalah.
Sebagian orang merasa jijik dengan lalat, sebagian yang lain merasa sangat jijik. Coba bayangkan, baru saja kita lihat ia hinggap di kotoran ayam, lalu beberapa detik kemudian kita melihat ia hinggap di piring kita, entah itu lalat yang sama atau tidak , namun pikiran kita menyatakan bahwa lalat menjijikkan. Oleh karenanya, tidak ada jalan lain selain mengusir atau menjebak ia supaya enyah dari pandangan.
Ada beberapa cara yang diajarkan nenek moyang terkait bagaimana cara mengusir lalat. Di antaranya adalah:
