Kiat Memilih Calon Kepala Desa Ideal

Kepala Desa berbeda dengan Lurah, baik secara kewenangan pengelolaan anggaran, cara pemilihan atau secara tugas. Kepala desa adalah orang yang dipilih melalui jalur pemilihan dan dilantik oleh bupati. Sedangkan lurah dipilih berdasarkan penunjukan langsung oleh Bupati, bisa diartikan juga sebagai penugasan langsung oleh Biupati.

Kepala Desa memiliki kewenangan untuk mengelola dana desa, namun lurah (saat artikel ini ditulis) tidak memiliki porsi anggaran dana desa sehingga tidak memiliki kewenangan untuk mengelola dana tersebut. Akan tetapi banyak orang menyebut kepala desa sebagai lurah dan lurah sebagai kepala desa. Itu tidak apa-apa, selama mengerti apa fungsi sebenarnya.
Seperti yang telah saya jelaskan di atas bahwa Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk desa dengan jalur pemilihan langsung. Seseorang sah dikatakan sebagai calon kepala desa apabila telah mendaftarkan diri pada panitia pemilihan kepala desa yang dibentuk langsung oleh BPD. Kemudian panitia pemilihan mengabarkan kepada masyarakat siapa saja calon kepala desa yang magang.
Nah bagi masyarakat desa, selanjutnya akan memilih calon kepala desa pada hari yang telah ditentukan oleh panitia pemilihan. Kepala Desa yang terpilih akan memimpin desa selama 6 tahun, terhitung semenjak ia dilantik.

Memilih Kepala Desa Ideal

Keuangan desa berasal dari beberapa jenis, pertama dari Pendapatan Asli Desa yang biasa disebut dengan PADes, kedua dari Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari keuangan pemerintah kabupaten yang merupakan 10% dari total dana transfer pemerintah pusat, ketiga dana bagi hasil minimal 10% dari total retribusi dan pajak daerah, keempat dari Dana Desa yang bersumber dari pemerintah pusat, serta jika ada bantuan keuangan dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat.
Dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU no. 6 tahun 2014 tentang desa, pemerintah desa saat ini memiliki keuangan yang cukup untuk membangun desanya. Dana-dana yang masuk ke desa jika ditotal bisa mencapai 1.5 milyar lebih. Dana ini kemudian dibelanjakan menurut empat bidang, yaitu bidang pembangunan, bidang pemerintahan, bidang pemberdayaan dan bidang pembinaan masyarakat. Pemerintah desa memiliki kewenangan penuh untuk mengelola dana ini.
Oleh karena itu, memilih kepala desa yang ideal adalah pilihan cerdas bagi masyarakat desa. Kepala desa ini dipilih atas dasar kapasitasnya sebagai pamong masyarakat, bukan berdasarkan berapa uang yang diberikan kepada masyarakat supaya memilihnya. Untuk memilih kepada desa yang ideal, saya akan berikan beberapa hal yang bisa dijadikan acuan.
Kepala Desa menurut UU no 6 tahun 2014 memiliki tugas untuk menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, melakukan pembinaan masyarakat desa, dan melakukan pemberdayaan masyarakat desa. Jika anda ingin mengetahui apa saja tugas, hak dan wewenang kepala desa, anda bisa baca artikel ini:
Selanjutnya saya sajikan penjelasan dari ke empat bidang tersebut beserta tambahan lainnya, supaya kita menjadi lebih jelas.

1. Calon Kepala Desa Paham Cara Menyelenggarakan Pemerintahan Desa

Calon Kepala Desa yang ideal adalah orang yang paham terkait cara menyelenggarakan pemerintahan desa, ia mengerti cara membuat kebijakan yang adil, bisa membawahi perangkat desa dengan baik serta tahu apa tupoksi dari masing-masing perangkat, dapat menjalin hubungan kerjasama profesional dengan BPD. Kepala desa harus juga bisa memahami regulasi yang ada tentang bagaimana menjalankan roda pemerintahan, karena desa merupakan bagian dari pemerintahan di negara ini. Kondisi ini menjadikan Calon Kepala Desa harus bisa memahami dasar-dasar manajemen. Harus mampu mengatur dan memaksimalkan sumber daya desa, baik itu sumber daya manusia ataupun sumber daya alamnya untuk sebesar-besarnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakatnya. 

2. Calon Kepala Desa Punya Rencana Pembangunan Yang Jelas dan Tepat Guna

Seorang calon Kepala Desa harus memiliki visi pembangunan di desa yang akan dipimpinnya. Kepala Desa memiliki tanggung jawab yang besar untuk menentukan masa depan desa. Visi ini tentunya harus sejalan dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan mimpi yang diharapkan oleh masyarakat. 
Ketika seorang calon Kepala Desa dilantik maka tugas pertamanya adalah menyusun rencana jangka menengah desa atau yang secara formal disebut dokumen RPJM Desa. Dokumen RPJM Desa ini memuat janji-janji kepala desa pada saat kampanye. Dokumen RPJMDes ini mencerminkan kondisi desa 6 tahun yang akan datang. Rencana yang dimuat dalam dokumen RPJMDes harus berbasis pada potensi dan masalah yang dihadapi desa. 
Seperti yang saya tulis dalam poin satu bahwa kepala desa harus bisa memaksimalkan potensi desanya maka Calon Kepala Desa harus memahami betul kondisi desa yang akan dipimpinnya. Calon Kepala Desa harus tahu karakteristik desanya. Jangan sampai apa yang dijanjikan tidak bisa dipenuhi karena ketiadaan sumber daya. Sebagai contoh pada saat menjadi calon menjanjikan kepada masyarakat untuk membangun jalan ternyata anggaran yang dimiliki desa tidak cukup untuk membangun jalan seperti yang dijanjikan, material dari desa pun tidak ada karena desa tersebut tidak memiliki potensi tambang. 
Dokumen RPJMDes harus mencatat target yang jelas dan bisa diukur. Bisa dibuktikan dan bisa di klaim ketika masa jabatan berakhir. Sebagai contoh pembangunan jalan desa, berapa meter yang akan dibangun? Jika membangun posyandu, akan ada berapa posyandu yang dibangun? Jika membantu masyarakat miskin, akan ada berapa orang warga miskin yang dibantu? Contoh ukuran-ukuran inilah yang bisa di klaim sebagai keberhasilan seorang Kepala Desa. 

3. Bisa Membina Masyarakat Dengan Baik

Selain sebagai administratur desa, Kepala desa juga berfungsi sebagai seorang pamong. Sebagai seorang pamong tentunya seorang kepala desa harus memiliki jiwa kepemimpinan yang senantiasa mengayomi. Seorang pemimpin yang baik mampu memberikan rasa aman dan rasa nyaman pada orang yang dipimpinnya. Seorang kepala desa sebagai pemimpin harus mampu mendapatkan kepercayaan yang besar dari masyarakatnya, maka kepala desa tersebut bisa menjadi seorang penggerak.
Pembinaan masyarakat tidak cukup hanya diwujudkan dengan adanya acara seremonial seperti sosialisasi dan lokakarya. Tetapi menjadi pembina juga harus bisa menjadi tauladan. Keteladanan ini bisa melindungi yang benar dan menindak orang yang salah. Maka seorang calon Kepala Desa harus bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat. Jika pada saat proses pemilihan sudah melakukan cara-cara curang untuk menjadi Kepala Desa, maka akan sulit baginya menjadi teladan bagi semua masyarakat. Karena masyarakat akan mengingat rekam jejaknya meskipun tidak ada yang berani mengungkapkan.

4. Mampu Menghidupkan Pemberdayaan Kepada Masyarakat Desa

Seorang Kepala desa bisa memberdayakan desanya jika mengetahui apa saja potensi desanya. Jika potensi desanya adalah pertanian maka pemberdayaannya pun yang berhubungan dengan pertanian. Jangan sampai potensi desanya pertanian tapi program pemberdayaan masyarakatnya perbengkelan, sudah pasti ilmu yang didapatkan tidak akan bisa dimaksimalkan. Akan berbeda dengan pelatihan olahan hasil panen, pasti akan lebih bermanfaat karena bahan bakunya sudah tersedia.
Menurut pantauan saya, saat ini lebih banyak pemerintah desa yang lebih dominan menggunakan anggaran desa untuk membangun, membuat jalan, mendirikan gedung, namun sedikit anggaran yang dipakai untuk pemberdayaan masyarakat. 

5. Calon Kepala Desa Memiliki Track Record yang Bagus

Track record bisa dipahami sebagai sejarah perjalanan hidupnya selama ini. Bagi orang desa, mencari tahu informasi tentang sejarah hidup calon kepala desa bukanlah hal sulit, karena secara kultur, kehidupan desa adalah kehidupan yang dekat. 
Misalnya apabila calon kepala desa pernah menjadi pejabat tertentu, atau pernah berkecimpung pada suatu kegiatan di desa, kita bisa mencari tahu bagaimana perannya selama ini. Apakah bertanggung jawab, berani mengambil resiko, tegas, aman secara administrasi dan tidak pernah bermasalah terkait keuangan. Hal ini penting untuk dijadikan dasar supaya masyarakat desa bisa memilih calon kepala desa yang diharapkan dan dapat memajukan desa hingga menjadi makmur. Dan ingat, seseorang tidak bisa dinilai dari ucapannya semata, saat pemilihan terjadi siapapun calonnya akan mengatakan hal-hal baik kepada setiap orang yang ia temui.
Kiat-kiat ini bisa anda pakai untuk menentukan siapa calon kepala desa yang paling ideal untuk menjadi pemimpin desa. Akan lebih baik jika anda bisa memilih kepala desa tanpa terpengaruh oleh uang sedikit yang anda terima. Terimakasih
Share your love

Update Artikel

Masukkan alamat email Anda di bawah ini untuk berlangganan artikel saya.

Tinggalkan Balasan