Alasan Kenapa Saya Migrasi dari Blogspot ke WordPress

10 tahun, sejak 2012 silam, saya menggunakan platform Blogspot Google untuk membuat blog, hingga di tahun 2023 ini, akhirnya memutuskan untuk pindah ke WordPress. Bukan tanpa pertimbangan, saya sudah galau sejak lama.

Jika tertarik, ikuti cerita saya hingga selesai. Mungkin bisa jadi referensimu.

Kalaulah tidak belajar menulis setiap hari diblog, mungkin saya akan tetap takut menulis. Menorehkan gagasan dalam canvas putih semacam ini memang menakutkan, merasa insecure dengan hasilnya, atau bingung bagaimana cara menyajikan supaya enak dibaca orang lain.

Tetapi, blog telah membuat pobia itu hilang, latihan menulis dengan sedikit memaksakan diri akhirnya telah menjadi kebiasaan, kini saya tidak takut menulis, tapi takut jika sampai berhenti menulis.

Mengenal Blogspot

Platform blogspot adalah pilihan ekonomis bagi blogger pemula, selain gratis (jika tanpa domain TLD) ada banyak orang dan komunitas yang menyediakan dukungan. Artinya, tanpa memiliki ilmu coding pun kita bisa belajar dari mereka.

Misalnya, saya dahulu tidak memahami bahasa HTML, hingga akhirnya banyak belajar dari Blogger kain, sebut saja Bang Adhy Suryadi yang dahulu pemilik blog kompiajaib.com —sekedar info, situs kompiajaib sudah berpindah tangan.

Blogspot memang simple, cukup buat akun memakai Gmail, langsung bisa menulis. Tak perlu memikirkan hosting karena layanan yang diberikan blogspot sekaligus penyediaan hosting, meski kita tidak bisa berbuat banyak dengannya.

Tetapi untuk kebutuhan upload teks, gambar, video ke dalamnya, sudah sangat cukup dan unlimited. Bahkan kita tidak perlu memikirkan performance server, berapapun banyak jumlah trafik pengunjung, Blogspot tidak akan tumbang.

Mendalami Bahasa Logic Blogspot

Sayangnya, bagi saya, ngeblog bukan hanya soal menulis saja. Ada tulisan ada juga tampilan, semakin lama menggeluti Blogspot, secara otomatis, membuat saya menginginkan tampilan blog menjadi bagus. Maka selanjutnya, rasa keranjingan untuk mengubah bahasa HTML semakin menjadi-jadi. Mau tidak mau, untuk bisa memenuhi keinginan, akhirnya belajar bahasa logic. Ya meski tidak ekspert, tapi minimal memahami apa maksudnya.

mastrigus2Bresponsif
Tampilan mastrigus.com dahulu kala, saat memakai blogspot. Mengalami beberapa kali pergantian themes.

Blogspot memakai bahasa HTML, semua kebutuhan tampilan dan performance hanya dalam satu lembar, kita bisa menemui di halaman edit HTML tema.

Gaya (styling) dalam HTML umumnya didefinisikan menggunakan CSS (Cascading Style Sheets). Pada platform Blogspot, kita dapat menempatkan kode CSS di beberapa tempat tergantung pada preferensi, misalnya di Editor Template pada dashboard Blogspot, kita dapat mengakses Editor Template untuk mengedit kode HTML template blog. Di dalam tag head pada template, dapat menambahkan tag style dan menulis kode CSS di dalamnya.

Blogspot Tak Cukup Menampung Keinginan

Dalam Blogspot, Kita dibatasi oleh aturan dan kebijakan platform yang telah ditetapkan oleh Google. Seperti tidak dapat mengubah atau mengedit kode sumber platform.

Dalam Blogspot, Kita tidak memiliki akses penuh untuk mengubah atau mengedit kode sumber platform. Kita terbatas pada fitur dan opsi yang disediakan oleh Blogger. Ini berarti Kita mungkin memiliki keterbatasan dalam menyesuaikan tampilan dan fungsionalitas situs Kita.

Juga tidak ada akses ke hosting sendiri. Dalam Blogspot, Kita menggunakan hosting yang disediakan oleh Google. Kita tidak dapat memilih hosting sendiri dan tidak memiliki kontrol langsung atas server atau infrastruktur hosting. Ini berarti, tidak dapat mengoptimalkan performa atau keamanan hosting sesuai keinginan Kita —kendati, siapa juga yang meragukan keamanaan server Google.

Tetapi ingat, penjelasan di atas hanya bagi yang sudah “naik level” dan menginginkan kostumisasi lebih pada situs. Bagi pemula, itu belum perlu, apalagi jika sifat pemula ini hanya ingin coba-coba. Namun bagi yang ingin belajar dari awal secara serius, itu beda cerita.

Migrasi Blogspot ke WordPress

Anda tahu, akhir-akhir ini tidak banyak Blogger yang aktif menulis di blognya, meskipun beberapa ada yang bertahan.

Tidak banyak yang bergelut dengan blogspot artinya tidak banyak yang membuat tutorial terkini lagi. Beberapa panduan yang coba saya cari di Google Search, memunculkan artikel-artikel lawas.

Guru favorit saya ngeblog, Adhy Suryadi, juga telah menjual blog yang berisi panduan-panduan blogspot. Dia adalah salah satu Blogger yang rajin mencari cara untuk mengembangkan Blogspot sampai optimal. Namun tanpa update darinya, saya tidak bisa mengikuti perkembangan blog. Pun juga update dari mara mastah Blogger lain.

bertemu2Bdengan2BAdhy2BSuryadi
Bertemu Bang Adhy Suryadi di Pamgandaran, Jawa Barat.

Akhir-akhir ini saya banyak mendapatkan client yang meminta banyak hal di situsnya, karena CMS paling mudah untuk dipakai saat ini adalah WordPress, maka saya putuskan untuk mempelajarinya.

Dan benar saja, WordPress menawarkan banyak pilihan, lebih mudah dicustom dan memiliki banyak pengikut. Ketika menemui kendala, dengan mudah saya temukan solusinya di berbagai forum. Tentu saja sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Bagi otodidak seperti saya, Tidak ada cara belajar yang lebih baik kecuali langsung praktik. Dan praktik terbaik adalah langsung pada milik sendiri. Maka saya putuskan untuk belajar WordPress lebih dalam memakai blog saya sendiri. Meski, saat ini sudah banyak situs WordPress yang saya buat, ambil contoh kabartrenggalek.com.

Jika dibutuhkan, saya akan menuliskan step by step migrasi Blogspot ke WordPress sesuai pengalamanku ini. Tentu dengan cara yang telah saya uji sebelumnya.

Saya Tidak Ingin menyebut lebih baik Blogspot atau WordPress

Jadi tidak ada yang lebih baik, semua tinggal menyesuaikan kebutuhan. Baik Blogspot maupun WordPress adalah platform yang bagus untuk belajar blog. Tak peduli apa yang telah kalian pelajari sebelumnya, namun menguasai ilmu dari kedua platform tersebut, adalah keuntungan bagus.

Oh iya, kalau masih baru belajar ngeblog, lebih baik belajar menulis yang bagis dulu. Soal tampilan, itu nanti saja. Karena pepatah mengatakan: Content is King.

Share your love

Update Artikel

Masukkan alamat email Anda di bawah ini untuk berlangganan artikel saya.