Tuntutan zaman yang serba terdigitalisasi menuntut berbagai lembaga sekolah
untuk dapat menerapkan digitalisasi informasi sekolah supaya lebih transparan
dan mudah dalam penerapan manajemen sekolah.
Pasalnya apabila sekolah tetap dikelola dengan cara konvensional dan serba
manual, justru akan mengerdilkan sekolah itu sendiri. Bagaimanapun juga,
persaingan antar sekolah yang mampu menerapkan sistem digitalisasi sekolah
semakin ketat.
Semakin sekolah mampu menerapkan digitalisasi terhadap sistem pengelolaan
sekolah, justru brandingnya semakin bagus. Hal ini berpengaruh terhadap
trust masyarakat, bahwa sekolah juga mampu berkembang dan beradaptasi
dengan perkembaangan jaman.
Misalnya tentang bagaimana cara sekolah mengelola keuangan sekolah, jika
dahulu sekolah masih menggunakan kartu SPP dan sampai sekarang masih tetap
menggunakannya, itu sudah tidak relevan lagi dan terkesan ketinggalan zaman.
Tentu saja, pengelolaan SPP akan lebih mudah apabila kartu SPP tersebut
digantikan dengan aplikasi, yang mana sekolah dapat memberitahukan tagihan SPP
melalui aplikasi yang dapat diketahui oleh siswa dan orang tua.
Jika diterapkan tentu saja transparansi keuangan antara sekolah, siswa dan
orang tua bisa tercapai, pun sekolah tidak perlu susah-susah melakukan
penagihan SPP terhadap siswa maupun orang tua karena sudah terintegrasi dengan
aplikasi.
Contoh lain adalah tentang bagaimana menjaga polarisasi hubungan antara guru
dan siswa, guru perlu membuat nilai untuk setiap ujian yang diberikan kepada
siswa, dan siswa perlu tahu berapa nilai yang didapat dari hasil ujian.
Jika dahulu nilai bisa diketahui siswa dari kertas yang diprint dan ditempel
di kaca mading, saat ini bisa diterapkan lebih mudah. Misalnya melalui halaman
web atau aplikasi yang bisa diakses oleh siswa dengan akunnya sendiri, serta
bisa diketahui oleh orang tua.
Belum lagi membicarakan manajemen sekolah yang lain, seperti pengelolaan
sarana dan prasarana sekolah, pengelolaan kurikulum dan sistem pembelajaran
sekolah, pengelolaan surat menyurat sekolah baik untuk surat masuk dan surat
keluar, serta penerbitan rapot siswa.
Dahulu kala, semua hal ini bisa dilakukan dengan cara manual, semua bisa
dilakukan dengan baik, namun apakah ini efisien dan efektif serta dapat
terintergrasi satu dengan yang lainnya?
Tentu jawabannya tidak, karena sifatnya masih manual. Semua hal ini bisa
terintegrasi apabila kita menerapkan digitalisasi terhadap manajemen sekolah
itu sendiri.
Mengenal Sistem Informasi Sekolah
Sistem Informasi Sekolah adalah kumpulan beberapa modul online yang telah
terintegrasi dan dapat diakses oleh semua guru, wali kelas, pegawai sekolah
dan siswa serta orang tua/wali siswa untuk membantu meningkatkan efektifitas
dan efisiensi manajemen sekolah.
Modul online di antaranya adalah
- Modul Dashboard integrasi,
- Modul Biodata Sekolah,
- Modul Administrasi Sekolah,
- Modul Administrasi Siswa,
- Modul Pegawai dan Kurikulum (nis, kelas, walas),
- Modul Presensi Perjam Pelajaran di kelas oleh guru,
- Modul Presensi fingerprint,
- Modul CBT / Ujian Daring,
- Modul Tagihan Siswa,
- Modul Progres Pembelajaran (RPP),
- Modul Kesiswaan,
- Modul Rapor
- Modul Sarana Prasarana Sekolah
- Modul Perpustakaan Sekolah
- Modul Akutansi Keuangan Sekolah
- Modul PPDB Daring
- Modul Elearning
- Modul Website Sekolah
- Modul Integrasi Pembayaran Bank via Virtual Account
- Modul Humas
- Modul Sarana dan Prasarana
- Dll
Semua modul tersebut terhubung antara satu dengan yang lain, sehingga
memudahkan pengelolaan manajemen sekolah dan bisa diakses dalam satu waktu dan
sekali duduk oleh satu orang saja.
Sangat mudah sekali jika hal demikian bisa dilakukan, terutama oleh pihak
sekolah. Karena selain menghemat waktu tentu saja menghemat efektifitas
kinerja pengelola sekolah.
Namun semua kemudahan ini tidak bisa dibuat dengan mudah, karena untuk membuat
sistem informasi sekolah yang telah terdigitalisasi tidak bisa dibuat oleh
orang yang tidak memiliki keahlian khusus pembuat aplikasi.
Jika anda adalah guru atau pegawai sekolah yang tidak bisa bahasa pemrogaman,
mustahil anda bisa membuat aplikasi sistem informasi sekolah.
Karena ini pekerjaan para ahli. Benar, sekali lagi ini pekerjaan para ahli
pemrogaman.
Lantas bagaimana cara supaya sekolah dapat membuat Sistem Informasi
Sekolah yang sudah terintegrasi tersebut?
Pilihannya hanya ada dua, membuat sendiri dengan melibatkan para ahli, atau
dengan cara membeli sistem yang sudah ada.
Hanya saja kedua pilihan tersebut bukan pilihan yang murah, karena sama-sama
menyediakan dana yang lumayan cukup besar.
Tentu saja kita bisa membuat aplikasi murah apabila sekolah memiliki karyawan
yang bisa bahasa pemrogaman, namun hal demiikian sangat sangat jarang terjadi.
Saya membutuhkan Aplikasi Sistem Informasi Sekolah Berbasis Web Online
Benar, saya membutuhkan aplikasi tersebut, saya sedang mencari rekomendasi
aplikasi yang pas untuk pengelolaan aplikasi tersebut.
Saya sudah mencari di search engine Aplikasi Sistem Informasi Sekolah
Berbasis Web Online namun sampai saat ini belum menemukan aplikasi yang sesuai
dengan keinginan.
Apabila pembaca tahu atau memiliki aplikasi tersebut, mohon untuk mengirimkan
email penawaran saya ke [email protected].
Semoga informasi ini dapat menemukan pembuat Aplikasi Sistem Informasi Sekolah
Berbasis Web Online sesuai dengan yang saya butuhkan.