Banyak Kesempatan Berbuat Baik di Bulan Ramadhan, Kenapa Masih Menebar Benci

Alhamdulillah, puji syukur, saya dan keluarga bisa berjumpa lagi dengan Bulan Ramadhan. Bulan paling aneh dan “anti HAM” bagi umat muslim. Bagaimana tidak, di bulan yang katanya penuh berkah ini, kita malah “dipaksa” untuk menahan lapar dan dahaga, bahkan juga menahan dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Lantas di mana berkahnya? Berlapar-lapar sehari penuh itu apa bagian dari berkah? La kan ini aneh.

Perintah paksaan ini, hanya kuat dijalani oleh mereka yang kuat pegangannya terhadap Dinnul Islam, bagi yang imannya tidak sekuat gigitan gigi geraham, bulan ini tidak ada bedanya dengan bulan-bulan lainnya. Artinya, mereka tidak ingin dipaksa ora mangan ora ngombe sedino blek. La wong nyatanya, bagi  yang terbiasa ngopi sama ngudut di siang hari itu adalah hobi yang sulit untuk ditinggalkan.

Beribadah kok dipaksa? Ya kan? La wong dipaksa kok dapat amal? Ya kan?

Puasa Ramadhan itu adalah paksaan kepada umat muslim selama sebulan penuh, di saat orang-orang berlomba-lomba untuk memenuhi isi perutnya, la ini malah diperintahkan untuk meninggalkan makan minum di siang hari. Maksudnya apa coba? Apa Tuhan keliru membuat perintah?

Puasa Itu Enaknya Mantul Bagi yang Menikmatinya

Pernah membaca hadits ini, Gan?

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ رَسُوْلُ الله صلي الله عليه وسلم كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Artinya ini:

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraan ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi. (HR. Muslim no. 1151)

Ada beberapa inti yang bisa kita garis bawahi dari hadits di atas, Gan:

  1. Alloh akan membalas sendiri amalan orang berpuasa karena telah rela meninggalkan syahwat dan makanan.
  2. Berpuasa mendapatkan 2 kegembiraan: (1) Gembira ketika berbuka puasa (2) Gembira ketika berjumpa dengan Alloh (mungkin mati ya maksudnya).
  3. Bau mulut orang berpuasa lebih harum dari minyak kasturi.

Ibarat kata, di bulan ini (Ramadhan) kita sedang disupervisi langsung oleh Sang Pencipta, oleh karena sudah mau untuk meninggalkan syahwat dan makanan di siang hari. Kita (muslim) memang sedang dipaksa untuk lapar, namun manfaat dari paksaan itu adalah untuk kita sendiri.

Selain itu, puasa itu banyak lucky boxnya, bertabur hadiah pula. Bagi yang senang mendapatkan hadiah berlipat-lipat tanpa bekerja keras, memang baiknya puasa saja. Hadianya langsung bisa kita lihat dan dapatkan, jika kita sudah bisa mencium bau nafas orang yang tidak makan seharian, tapi harumnya seperti kasturi. Iso kagak lu?

Bagi saya sendiri, puasa adalah kebutuhan. Puasa memang “terpaksa” mengajarkan kepada manusia untuk sejenak tidak memakan apa saja, serta mengajari manusia untuk tidak terlalu ngacengan. Tubuh ini ibarat mesin yang perlu untuk istirahat. Usus-usus butuh istirahat. begitu pula dengan lambe dan gigi. Selama 11 bulan organ-organ tubuh kita jarang beristirahat. Untuk itu supaya menjadikan manusia sehat, harus di shutdown terlebih dahulu, Toh hanya setengah hari doang.

Di antara enaknya berpuasa ramadhan adalah:

  1. Telah menjalankan perintah agama. Sebagai manusia bertuhan, ini adalah bentuk komitmen kita atas agama yang kita percayai.
  2. Hati lebih tenang. Entahlah, apa ini ada kaitannya dengan psikologis, namun rasanya hati lebih adem. Sangat bagus untuk terapi sehabis pilpres 2019. 
  3. Bisa lapar itu adalah anugerah karena rasa kenyang berlebihan itu adalah penyiksaan (kemlekaren).
  4. Tak bekerja keras pun dimaklumi istri. Hehehe, bagi saya, tanpa berniat bermalas-malasan, bulan puasa adalah bulan di mana istri lebih jinak dari bulan-bulan biasanya.
  5. Waktunya ngirit,  Gan. Jelas banget, biasanya sehari makan berapa kali, ngrokok dan ngopi berapa kali. Dengan puasa, kita bisa menghemat uang saku setidaknya selama 12 jam. Karena juga tidak berfaedah kalau kita tetap ingin balas dendam ketika berbuka. Apa-apa hendak dimakan.
  6. Gembira saat tiba adzan magrib. Ini adalah waktu yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim yang melakukan puasa. Seperti janji Alloh, puasa itu mendatangkan dua kegembiraan. Saat buka dan saat menemui Rabbnya.

Nah, kamu bisa menambahkan sendiri daftar kegembiraan yang kamu dapatkan di bulan Ramadhan ini.

Berbuat Baiklah, Mumpung Sedang Bulan Ramadhan

Sebenarnya, hanya menyebutkan “mumpung di bulan Ramadhan” untuk berbuat baik itu tidak terlalu tepat. Karena berbuat baik bisa dilakukan anytime, kapan saja kita harus berbuat baik. 

Akan tetapi, seperti yang telah saya tuliskan di atas bahwa, saat berpuasa, hati menjadi lebih stabil, lebih damai dan tentu lebih pas untuk diajak berbuat baik. Maka ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kita semua.

Selain itu, bagi yang senang mendapatkan jekpot hadiah, berbuat baik saat bulan Ramadhan akan mendapatkan ganjaran berlipat-lipat, itu berarti, sedikit saja berbuat baik, akan dicatat menjadi banyak. Mumpung kita belum bisa menghilangkan siifat rakus, mending borong semua pahalanya. Mumpung Gaes. Hehe

Selamat berpuasa ya…

Share your love

Update Artikel

Masukkan alamat email Anda di bawah ini untuk berlangganan artikel saya.