Rejeki lan pati iku wes ono seng ngatur, rejeki dan mati itu sudah ada yang mengatur, percaya saja tidak usah banyak bertanya?
Lo kok bisa begitu?
Bisa, sangat bisa sekali, karena ada banyak hal yang sebenarnya tidak bisa dikendalikan oleh manusia, seperti mengendalikan nasi yang sudah ditelan, kamu tidak akan pernah bisa menggerakkan usus menggiling makanan.
Apalagi soal rejeki, soal mati, saya bisa menjamin sampai 1 milyar persen, kita tidak pernah bisa kendalikan.
Jadi kalau konsep hidup itu disandarkan pada yang tak terbatas, pasti enak, manusia ndak banyak punya beban yang sangat berat.
Dan yang maha tak terbatas itu hanyalah Tuhan.
Jadi begitu saya memahami kehidupan ini, ndak muluk-muluk.
Lazimnya manusia diciptakan di dunia ini untuk apa? Untuk beribadah, itu utama. Namun manusia juga dituntut untuk obah, bergerak, bekerja dan mencari nafkah.
Kerja itu fitrah, biar manusia bisa menggunakan pikirannya, menggunakan tenaganya, tapi sekali-kali jangan menganggap bahwa yang kamu hasilkan itu adalah murni dari keringatmu.
Karena kalau kamu berpikir begitu bisa berpotensi jadi qorun. Kamu jadi sulit bersyukur.
La bagaimana itu usahamu? La wong kamu hidup saja sudah serba dijamin.
Dijamin rejekimu, dijamin kebutuhanmu. Kamu ndak ngapa-ngapain saja sebenarnya sudah serba dicukupi.
Kok bisa?
Bisa, kamu butuh bernafas sudah dikasih gratis, tidak perlu tabung oksigen.
Kamu mau berak ya enak, ndak perlu ke dokter untuk memperlancar pencernaanmu. Pokoknya sudah dipenuhi semua.
Masih ndak yakin?
Wes karepmu saja.
Saya masih mau menulis hingga detik ini dan berusaha untuk terus membeli domain mastrigus.com supaya bisa dijadikan tempat untuk menulis.
Meski, di luar sana, sudah banyak yang memilih pensiun dari blog karena tak kunjung menghasilkan uang.
La makanya dulu-dulu saya selalu berpesan pada murid-murid yang belajar blog padaku.
“Jangan pernah menjadikan uang sebagai target ngeblog, karena jika tidak kunjung mendapatkan uang, kamu pasti berhenti”.
Santai saja, ngeblog itu untuk menambah skill.
Skill menulis, itu paling utama, ada banyak orang yang tidak bisa mengungkapkan pikirannya dalam bentuk tulisan, melalui blog kamu pasti bisa.
Skill-skill di blog itu ada banyak, tidak perlu saya sebutkan semua.
Hari ini saya menulis di blog ini, besok mungkin tidak menulis, tapi kapan-kapan lagi saya pasti menulis, selama masih diberikan kesempatan hidup.
Jadi, Menulis di Blog Jalan Terus, Urusan Rejeki Sudah Ada yang Ngatur.